Kamis, 21 Juli 2016

Minyak Air - Ruri

Cerita dunia selalu membawa dua kutub, air dan minyak, mekkah dan madinah, air, komponen h2o bisa melarutkan apa saja,sirup, gula,garam,bahkan menghanyutkan tai dan sesampahan, tapi air adalah air, dia membawa kehidupan bagi apa saja,sesuai kadar kebutuhannya,banyak jenisnya tapi satu jumlahnya, minyak, komponennya ada hidrokarbon, untuk bahan bakar,ada yang dari tanaman, meski namanya minyak,tapi jenis dan fungsinya beda,minyak bulus pas kalo di oles di gabermu,tapi gak fungsi kalo dimasukkan tangki motormu,minyak tanah baik jadi pelita atau kompor, tapi kalo buat jadi minyak wangi, kamu gila!!!

Meski minyak dan air bisa bersatu itu juga hanya di kuah saja, pun bukan minyak hidro karbon,bisa minyak babi apa minyak dari tetumbuhan, dan yang pasti apapun jenisnya sifat minyak itu panas,sebab didalamnya mengandung zat mudah terbakar,

silahkan hatimu mau jadi minyak apa air, itu pilihan,,,,,kalo mau jadi minyak dan air yang bersatu bergurulah pada bakul bakso, mi ayam,rendang atau bakul makanan berkuah lain,
lalu apa hubungan minyak, air dengan mekkah dan madinah???

Tak dipungkiri dulu di mekkah air menjadi faktor abu jahal cs menghadang cahaya muhammad, maka mekkah selalu bergejolak, berkelompok,dan saling intip,maka muhammad hijrah ke madinah, sebab disana sang cahaya hendak membangun masyarakat yang cair tapi bukan minyak macam mekkah yang hatinya mudah terbakar, tapi bersifat air yang sejuk dan memberi kehidupan, berbu daya, ekonomi dll, mekkah kecolongan sebab orang yang dikejar dan kalo bisa dibunuh, malah akhirnya lebih diterima dan menjadi besar di madinah, makin hari makin besar. Lalu beberapa orang mekah yang masih mematai madinah makin mendidih, dan ketika fathul mekkah,mereka ketakutan, tapi sifat cahaya muhammad, yang membawa kesejukan dan kehidupan, ketika membajiri mekkah bukan membakar tapi malah melarutkan minyak di mekkah dan mencampurnya macam kuah bakso dan soto, nikmaaattttttt,,,,

Mari makan kawan, semoga kita tetap bisa menikmati kuah soto, dimana minyak dan air bersatu,

M. Mahmuri, 21 Juli 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar