Bolong-bolong itu ke-konsisten-an yg jarang di pahami.
Semisal hari ini puasa ,hari esoknya tidak ,kemudian lusa puasa lagi dan selang-seling seterusnya.
Keimanan seseorang tidak melulu mulus dan lancar terus jalannya ,melainkan kadang naik kadang turun ,kadang tegang kadang loyo ,ini situasi yg wajar, bahkan membuat pola kekonsistenan tersendiri.
Jadi ,amal yang konsisten bukanlah amal yang di lakukan tanpa jeda sedikitpun ,akan tetapi amal yang tidak di tinggalkan atau di lupakan. kitab suci sudah memberi rumusan seperti dalam kalimat-kalimat ;
jangan putus asa ,bersabarlah ,berserah
diri ,sesungguhnya ,dll. Nah dari kata
'sesungguhnya' saja itu makna ,nuansa ,konotasi ,frekuensi ,arti ,sudah sangat jelas ,bahwa Tuhan sangat berpihak pada
orang2 yg bersungguh-sungguh. maka ,amal ,yang pada mulanya bisa dilakukan dengan semangat ,dan ternyata di tengah2
jalan tiba-tiba saja kehilangan energi ,menjadi loyo atau malas ,sudah sepantasnya jangan bersedih hati lalu melupakan amal-amaltsb yg sudah di bangun dari awal ,namanya juga sedang berjalan ,kalo capek ya berhenti dulu ,dan jangan putus asa ,serap energi lalu jalan lagi begitu terus sampai keimanan betul-betul stabil ,
Tapi saya rasa tidak ada iman
yg stabil atau stagnan ,manusia kan bukan zombie ,bukan patung ,manusia adalah makhluk yg mengalami ritme-ritme di dalam kehidupannya ,mengalami sentuhan-sentuhan di dalam bathiniyah maupun lahiriyahnya yg menyebabkan dia terus berjuang untuk terus melakukan pencarian . Termasuk menambah proporsi keimanan mereka terhadap Tuhan nya. Inilah faktor pendukung untuk selalu konsisten.
,kalo kata Kang Dolob ; tetaplah setia pada proses.
11 Juni 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar