"Apa diam-diam anda butuh orang lain berbuat kemungkaran ,Lalai dalam beribadah atapun suka berbuat dosa?"
"Ngomong apa kamu ini ,untuk apa saya melakukan hal seperti yg kamu utarakan barusan,"
"Kalo begitu malah secara terang-terangan anda bangga dengan orang-orang macam mereka yg tenggelam di lubang kekeliruan,"
"Itu kan pandanganmu saja ,buktinya mereka biasabiasa saja, mereka tidak merasa keliru kok ,kenapa kamu bilang sama saya itu sebuah kekeliruan ,kalopun mereka salah ,justru saya diam-diam mendoakannya agar di beri pengampunan,"
"Manusia makhluk yg berakal ,kenapa mereka tidak menggunakan akalnya ,bisa di bilang metode berpikirnya serampangan, terbalik-balik. Andapun begitu ,kenapa anda tidak berbuat sesuatu sama sekali untuk keselamatan mereka dalam artian selain berdo'a,"
"Tidak tau kenapa ,saya sendiri juga belum tentu selamat kok ,kesalahan-kesalahanku tak lebih sedikit drpd mereka yg anda maksud."
"Halah itu kan alasan anda ,anda pikir aku tidak tau kalo anda cuma sedang bersembunyi di balik retorika?!"
"Untuk apa aku bersembunyi ,untuk apa aku diam-diam ,kamu tidak tau isi hatiku ,kalo memang kamu mampu silahkan anda cari pengikut dan pimpin pengikutmu buat mengroyok sekelompok bajingan di bumi ini ,kalo saya memilih lemah saja,"
"Bodoh ,dalam dunia yg nyata orang
dilarang lemah ,bagaimana mau melawan nafsu bejatmu kalo anda lemah ,"
"Berhentilah menyerocos itu mulut ,tidak ada yang sejatinya kuat di realitas kehidupan manapun. Saya tidak hidup di dunia nyata!"
Purbalingga, 29 Juni 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar