Saya masih ingat peristiwa kemaren.
Setelah para komisioner paguyuban
jomblomas raya dibuat tergeleng-geleng oleh kesaksian tentang sekian banyaknya penyelewengan sejarah yang terjadi di negeri ini, ditambah dengan cerita tentang
konflik tanah, lalu tentang padi-padi lokal,
lalu tentang sejarah islam dan walisanga,
lalu tentang minyak atsiri, ternyata otak mereka yang sudah panas kemebul itu bisa
agak diistirahatkan ketika dengan tiba-tiba sang narasumber beralih membahas
uniknya getah katilayu.
Menurut beliau, salah satu keunikan getah
katilayu adalah bau amisnya. Bau amis ini
membuat getah katilayu banyak dibentuk
menjadi mata cincin yang mana kemudian
cincin tersebut menjadi senjata utama para
pemancing.
Sekarang kita dulu bahas soal bau
amisnya. Lalu hubungannya dengan nafsu
makan ikan. Lalu seberapa besar
pengaruhnya dalam budidaya gurame.
Termasuk apakah bisa mempengaruhi feed
conversion rate.
Intinya gini.
Saya kan gak punya getah katilayu, dan
masih harus menunggu beberapa bulan
sebelum bisa memelihara ikan lagi. Jadi,
saat ini, saya masih belum bisa
menjelaskan tentang apapun.
Tapi, kalau njenengan-njenengan tetep
ingin tahu manfaat getah katilayu dalam
budidaya gurame, terutama untuk
melepaskan diri dari pencemaran berlebih
yg diakibatkan oleh penggunaan minyak
ikan dalam produksi pellet,
Maka kalau bisa...
Yaah...
Anu...
8/7/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar