Sekira tahun 2015 saya bergabung dengan grup ini, grup yang memang anti mainstrim. Grup yang besar secara perlahan nan elegan, persis serupa perkembangan isi BH tetangga dari zaman ke zaman.
Sebagai anggota yg relatif baru, jujur saya tak mempunyai pengetahuan yg memadai tentang arti dolobvers, kecuali pengartian bahwa grup ini ialah berisikan pecinta dolob (mengacu pada imbuban -vers-an yg Asu itu). Dan untuk arti dolob pun saya tak terlalu tahu.
Singkat cerita, saya mulai mengikuti hiruk pikuk postingan yg berseliweran di beranda rumah dolobvers. Semua saya amati dengan penuh kebahagiaaan, la mau gimana lagi ?
Adakah cara yg lebih diidamkan hati yg sering dibohongi oleh negara dan orang yg kita cintai, selain menertawakannya dengan pisuhan dan umpatan ?
Ya, grup Asu ini mempunyai ciri khas demikian. Umpatan serta pisuhan ialah HALAL. Bahkan ia ialah ekspresi sayang yg selalu dirayakan.
Grup ini mengajak kita agar senantiasa mau terus berfikir, mengayak segala informasi agar kita tak mudah tuk dibodohi. Tak mudah terlena oleh BH ketimbang isi.
Yang diharamkan grup ini ialah kemalasan, terlebih kemalasan dalam hal belajar.
Grup ini juga sangat anti pada pembahasan hal2 yg tak ada faedahnya, serta hal yg dianggap hanya akan mengacengkan permusuhan semata. Ihwal politik dan segala fantisme buta berada pada contohnya.
Akhirul kalam, tulisan yg murni keikhlasannya ini sengaja saya tulis agar dapat menjadi bahan pertimbangan dewan pembina grup, untuk kiranya mau memberi buku gratis kepada saya.
Sungguh kalau bukan karena kecintaan saya pada buku (lebih2 yg berbau gratis) niscaya saya ra pathek en nulis beginian
#kipdefayer #temtem #TetapSetiaPadaSatuLobang
23 July at 17:33 ·
Dolobvers Nusantara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar